Pasar Tak Kunjung Selesai, Pedagang Kampung Lalang Alami ...

Laporan Wartawan Tribun Medan / Ryan Achdiral Juskal

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pedagang Pasar Kampung Lalang mengaku, banyak mengalami kerugian akibat pembangunan pasar tak kunjung rampung.

Bahkan disebut pedagang, kerugian hampir setahun pascamereka diminta mengosongkan pasar, tidak terhingga jumlahnya.

"Walah sudah banyak kalilah kami rugi. Tidak terhitung lagi berapa jumlahnya. Sudah hampir setahun juga kami alami kondisi seperti ini," kata Sekretaris Persatuan Pedagang Pasar Kampunglalang, Mialiste Sinaga, Senin (19/2/2018).

Bicara omset selama berjualan di Pasar Kampunglalang, pedagang dalam perhari bisa meraup laba hingga Rp 2 juta. Sedangkan keuntungan yang bisa diperoleh pedagang perbulan yakni berkisar Rp 60 juta.

"Dihitung saja sampai hampir setahun ini kami tidak lagi berjualan dan punya lapak tetap, sudah berapa banyak. Aduh, capek kalilah hitung kerugian kami itu," ungkapnya.

Baca: DOOORRR! Kurir Ganja Ditembak Brimob, Begini Kronologinya

Untuk saat ini, ungkap Mia, jangankan mendapat untung sebanyak itu, bisa buat makan tiga kali sehari saja sudah syukur. Bahkan rekan-rekannya sesama pedagang banyak bercerita, sekarang ini sudah dikejar-kejar oleh bank lantaran membayar cicilan hutang saja sudah tidak mampu.

"Terhitung dari pajak (pasar) kami dihancurkan itu saja, banyak yang sudah tidak jualan. Sudah merana kali kami ini sekarang. Nafas kami pun sudah diujung tanduk. Kredit-kredit di bank juga sudah menumpuk ini. Kami sudah gak mampu bayar lagi. Istilahnya waktu pajak masih aktif, banyak kawan-kawan yang ambil dana dari bank,"beber Mia.

Pedagang sangat berharap agar Wali Kota Medan serius akan nasib pedagang Pasar Kampunglalang. Di mana mengambil kebijakan tegas terhadap rekanan proyek, PT Budi Mangun KSO yang mereka anggap tidak becus mengerjakan pembangunan pasar tersebut.

Baca: Lagi Main Ludo Bareng Teman-teman, Ricky Ditangkap Polisi

"Sudah tidak terhinggalah kerugian kami. Selain materi dan fisik, juga kami rugi semuanya. Tak ada yang peduli nasib kami," pungkasnya.(*)

Let's block ads! (Why?)