BANJARMASINPOST.CO.ID, BATOLA - Pemkab Batola tengah mencari solusi tak berfungsinya ratusan kios, toko dan ruko pasar induk handil bakti di kawasan terminal Terminal Handil Bakti selama puluhan tahun terakhir. Solusi ini, masih dalam konsep dan pematangan.
“Kita sudah ada konsep mencari solusi tak berfungsinuya ratusan kios, toko dan ruko pasar induk handil bakti di kawasan terminal Terminal Handil Bakti selama puluhan tahun terakhir,” kata Wakil Bupati Batola, Rahmadian Noor Rahmdian, Selasa (7/8/18).
Saat ini ada ratusan kios, toko dan ruko pasar induk handil bakti di kawasan terminal Terminal Handil Bakti Kabupaten Batola kian memprihatinkan. Pasar Induk Handil Bakti yang dibangun sejak puluhan tahun silam saat ini tak berpenghuni.
Selain pintu tokonya banyak terkunci rapat, sekeliling banyak ditumbuhi semak belukar dan ilalang, pintu dorongnya juga banyak berkarat karena terlalu lama tidak dipakai.
Baca: Lahan Gambut di Sekitar Bandara Syamsudin Noor Kembali Terbakar
Diakui Kabid Perdangangan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batola, Surono, saat ini ratusan kios, toko dan ruko dalam keadaan lapuk, rusak dan tak berfungsi.
“Saya nggak bisa berkomentar banyak soal mubazirnya ratusan kios, toko dan ruko di kawasan terminal Terminal Handil Bakti Kabupaten Batola ini. Kita meman ada rencana penataan,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batola, kata Purkan, berjanji akan menata kembali Pasar Induk Handil Bakti setelah pembangunan pasar yang baru itu selesai. Status Pasar Induk Handil Bakti itu masih status aset pemerintah pusat.
“Proses hibah Pasar Induk Handil Bakti ke Pemkab Batola itu belum selesai. Tapi masih dalam proses,” katanya.
Baca: Tersangka Pembunuh Anisa Warga Binuang Kabur ke Jember, Panik Setelah Habisi Korban
Purkan juga bingung kenapa proses penyerahan aset hibah Pasar Induk Handil Bakti ke Pemkab Batola ini lambat sekali. Pejabat dari Kementrian Perdangangan RI, Sektretaris Negara (Sekneg) pada puasa 2017 silam, datang ke Batola.
“Sudah lebih setahun proses penyerahan aset hibah Pasar Induk Handil Bakti ke Pemkab Batola tersendat lagi. Informasinya tersendat di Menteri Keuangan RI,” katanya.
Ditambahkannya, aset di atas Rp10 miliar, maka hibahnya itu melalui keputusan dan tanda tangan presiden. Pemkab Batola tak bisa leluasa menata Pasar Induk Handil Bakti selama proses hibah dilakukan. (banjarmasinpost.co.id/Edi Nugroho)
http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/08/07/wabup-batola-cari-solusi-matinya-pasar-induk-handil-bakti-selama-puluhan-tahunBagikan Berita Ini
0 Response to "Wabup Batola Cari Solusi Matinya Pasar Induk Handil Bakti Selama ..."
Post a Comment