TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Sejumlah pedagang yang berjualan di Pasar Tradisional 17 Agustus Pamekasan mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak diangkut petugas kebersihan setempat.
“Kami yang berjualan disini merasa sangat terganggu dengan bau tak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan sampah yang di depan pasar,” kata Alex Burhanuddin Ketua paguyuban pedagang pasar 17 Agustus, Kamis (14/2/2019).
Menurutnya, tumpukan sampah yang didominasi sampah platik dan sayuran itu jarang diangkut oleh petugas kebersihan setempat. Baunya pun makin mengganggu saat musim penghujan.
Alex, berharap agar instansi terkait yang menangani kebersihan segera mengatasi permasalahan sampah tersebut.
(Kasus Dugaan Korupsi Proyek Pasar Pragaan Sumenep, Jaksa akan Hadirkan 7 Saksi)
Sehingga Pasar Tradisional 17 Agustus yang merupakan pasar terbesar di Pamekasan ini lebih asri dan tidak terlihat kumuh.
“Dengan begitu, sampah tidak lagi menumpuk dan berserakan. Sehingga tidak lagi menimbulkan bau dan mengundang banyak lalat,” ujarnya.
Keluhan terhadap sampah di pasar milik Pemkab Pamekasan tidak hanya sekali. Sudah berulang kali diberitakan oleh beberapa media massa.
“Kami juga sudah menyampaikan terkait sampah ini ke pemerintah, namun hingga kini belum juga dapat ditangani,” ungkapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sedang tidak berada di kantornya saat TribunMadura mencoba menggali konfirmasi.
Reporter: TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
(Jalan Keluar Pasar 17 Agustus Pamekasan Rusak Akibat Bekas Galian Pipa PDAM, Sudah Makan Korban)
(Satpol PP Tuban Razia, Temukan 2 PNS Sedang Keluyuran di Pasar dan Swalayan, Bersiap Disanksi BKD)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pedagang Keluhkan Tumpukan Sampah yang Tak Terurus di Pasar Tradisional 17 Agustus Pamekasan - Tribun Jatim"
Post a Comment