Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Octavianus Budiyanto menyebutkan calon menteri yang sejak pagi dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana dinilai memiliki kapabilitas untuk mengisi jabatan setingkat menteri, meski presiden belum mengumumkan secara resmi kepada publik.
"Sejauh ini kita lihat nama-nama tersebut cukup kredibel, tapi ini belum mewakili posisi menteri-menteri ekonomi, kita tunggu sampai lengkap," kata Oky, sapaan akrabnya kepada CNBC Indonesia, Senin (21/10/2019).
Dia berharap, nantinya menteri terpilih, khususnya di tim ekonomi bisa menjaga iklim investasi yang kondusif, sehingga investor asing tertarik berinvestasi di Indonesia.
"Kita harapkan dari menteri-menteri yang baru tegas, berani, punya terobosan dan eksekutor atas kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan," kata dia menambahkan.
Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Yoyok Isharsaya mengatakan presiden sudah menjanjikan bahwa mayoritas menteri nanti akan berasal dari kalangan profesional, sisanya dari kalangan politik. Namun dirasa presiden sudah memilih calon menteri yang dinilai sudah sesuai dengan kemampuan masing-masing.
"55% akan yang saya dengar berasal dari profesional, 45% dari politisi, itu seperti yang lalu 14-20 sudah pasti yang sekarang ini sudah menjadi pilihan terbaik untuk saat ini," kata Yoyok kepada CNBC Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Dia mengapresiasi pidato Jokowi bahwa presiden ini dinilai sangat berkomitmen untuk kepemimpinannya di periode keduanya ini. Sebab, presiden telah menyebut akan langsung memecat para menterinya yang dinilai tidak memberikan kinerja yang mumpuni.
"Siapapun melihatnya sangat positif, aman dan stabil kan. Diharapkan kestabilan terus meningkat yang ujung-ujungnya untuk rakyat," imbuh dia.
Demikina pula Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyambut baik siapapun sosok yang akan ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam kabinetnya dalam lima tahun ke depan. Harapan yang digantungkan adalah semakin banyaknya perusahaan milik BUMN yang menggalang dana melalui pasar modal.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan diharapkan pemerintah semakin menunjukkan dukungannya untuk pengembangan pasar modal.
"Diluar itu ya dukungan terhadap pasar modal. BUMN dicatakan di bursa, suruh mereka cari pembiayaan lewat pasar modal dan lain-lain," kata Inarno di kepada CNBC Indonesia.
Selain itu, dia juga mengharapkan kabinet baru ini dapat memberikan kestabilan baik dari segi politik maupun ekonomi di Indonesia.
"Pasti Pak Presiden sudah mikir matang yang terbaik untuk kabinet, yang penting bagi bursa ada kestabilan politik dan kestabilan ekonomi. Itu dasar utamanya," katanya.
Merespons euforia kabinet baru, pasar saham di awal pekan ini langsung ditransaksikan menguat pada level 6.207,88 poin. Hingga sesi pertama Indeks Harga Saham Gabungan terus melaju di zina hijau.
Namun, pantauan CNBC Indonesia, hingga pukul 14.28 WIB, indeks acuan di Indonesia itu melemah 0,001% ke posisi 6.191,86. Sepanjang tahun berjalan, IHSG terkoreksi 0,04%. (hps/hps)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20191021151032-17-108733/erick-thohir-hingga-nadiem-jadi-menteri-begini-respons-pasarBagikan Berita Ini
0 Response to "Erick Thohir Hingga Nadiem Jadi Menteri, Begini Respons Pasar - CNBC Indonesia"
Post a Comment