Search

Neraca Dagang Tekan Harga Obligasi Pemerintah di Pasar - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah terkoreksi di awal pekan ini akibat data neraca perdagangan yang menjadi pencapaian terburuk dalam 7 bulan terakhir. Sentimen positif damai dagang Amerika Serikat (AS)-China tidak diacuhkan oleh investor obligasi Indonesia. Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara maju. Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling melemah adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan kenaikan yield 3 basis poin (bps) menjadi 7,25%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 16 Dec'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 13 Dec'19 (%)

Yield 16 Dec'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar IBPA 16 Dec'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.608

6.62

1.20

6.6162

FR0078

10 tahun

7.223

7.253

3.00

7.2647

FR0068

15 tahun

7.698

7.722

2.40

7.7238

FR0079

20 tahun

7.805

7.811

0.60

7.8199

Sumber: Refinitiv

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah. Indeks tersebut turun 0,54 poin (0,2%) menjadi 266,76 dari posisi akhir pekan lalu 267,3.

Pelemahan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 540 bps, stagnan dari posisi akhir pekan lalu. Yield US Treasury 10 tahun naik 2,6 bps hingga 1,84% dari posisi akhir pekan lalu 1,82%.
 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 13 Dec'19 (%)

Yield 16 Dec'19 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil (BB-)

6.77

6.8

3.00

China (A+)

3.203

3.217

1.40

Jerman (AAA)

-0.295

-0.302

-0.70

Prancis (AA)

0

-0.006

-0.60

Inggris Raya (AA)

0.793

0.77

-2.30

India (BBB-)

6.781

6.794

1.30

Jepang (A)

-0.022

-0.023

-0.10

Malaysia (A-)

3.443

3.449

0.60

Filipina (BBB)

4.554

4.423

-13.10

Rusia (BBB)

6.36

6.34

-2.00

Singapura (AAA)

1.788

1.755

-3.30

Thailand (BBB+)

1.535

1.605

7.00

Amerika Serikat (AAA)

1.821

1.847

2.60

Afrika Selatan (BB+)

8.335

8.32

-1.50

Sumber: Refinitiv

 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.066,7 triliun SBN, atau 38,58% dari total beredar Rp 2.765 triliun berdasarkan data per 13 Desember.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 173,45 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 430 miliar, sedangkan sejak awal bulan masih defisit Rp 1,1 triliun.

Dari pasar surat utang negara maju, mayoritas mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv/irv)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20191216202551-17-123578/neraca-dagang-tekan-harga-obligasi-pemerintah-di-pasar

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Neraca Dagang Tekan Harga Obligasi Pemerintah di Pasar - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.