SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.Seri acuan yang paling melemah adalah FR0078 dan FR0079 yang bertenor 10 tahun dan 20 tahun dengan kenaikan yield masing-masing 1,4 basis poin (bps) menjadi 7,72%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Hubungan AS-China agak adem hari ini setelah kemarin ada pemberitaan tentang gelagat dari pihak Washington yang kemungkinan tidak menaikkan tarif pada 15 Desember. Ciri tersebut diikuti oleh balasan Beijing yang diberitakan sudah menyanggupi pembelian barang hasil pertanian AS, meskipun angkanya belum disepakati.
Yield Obligasi Negara Acuan 11 Dec'19 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 10 Dec'19 (%) |
Yield 11 Dec'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 11 Dec'19 (%) |
FR0077 |
5 tahun |
6.529 |
6.532 |
0.30 |
6.546 |
FR0078 |
10 tahun |
7.113 |
7.127 |
1.40 |
7.1193 |
FR0068 |
15 tahun |
7.562 |
7.571 |
0.90 |
7.575 |
FR0079 |
20 tahun |
7.708 |
7.722 |
1.40 |
7.6975 |
Sumber: Refinitiv
Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah. Indeks tersebut turun 0,31 poin (0,12%) menjadi 267,96 dari posisi kemarin 268,27.
Pelemahan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 529 bps, melebar dari posisi kemarin 528 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun 0,12 bps hingga 1,82% dari posisi kemarin 1,83%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.068,34 triliun SBN, atau 38,61% dari total beredar Rp 2.767 triliun berdasarkan data per 10 Desember.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 175,09 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 2,07 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 540 miliar.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, penguatan harga terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang |
|||
Negara |
Yield 10 Dec'19 (%) |
Yield 11 Dec'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) |
6.84 |
6.8 |
-4.00 |
China (A+) |
3.223 |
3.208 |
-1.50 |
Jerman (AAA) |
-0.296 |
-0.314 |
-1.80 |
Prancis (AA) |
0.016 |
0 |
-1.60 |
Inggris Raya (AA) |
0.801 |
0.786 |
-1.50 |
India (BBB-) |
6.703 |
6.76 |
5.70 |
Jepang (A) |
-0.001 |
0.002 |
0.30 |
Malaysia (A-) |
3.446 |
3.44 |
-0.60 |
Filipina (BBB) |
4.607 |
4.55 |
-5.70 |
Rusia (BBB) |
6.38 |
6.38 |
0.00 |
Singapura (AAA) |
1.745 |
1.742 |
-0.30 |
Thailand (BBB+) |
1.605 |
1.55 |
-5.50 |
Amerika Serikat (AAA) |
1.831 |
1.829 |
-0.20 |
Afrika Selatan (BB+) |
8.425 |
8.38 |
-4.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) https://www.cnbcindonesia.com/market/20191211205507-17-122370/suhu-as-china-mulai-adem-pasar-obligasi-masih-saja-mendemBagikan Berita Ini
0 Response to "Suhu AS-China Mulai Adem, Pasar Obligasi Masih Saja Mendem - CNBC Indonesia"
Post a Comment