
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.Seri acuan yang paling menguat adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 4,5 basis poin (bps) menjadi 6,14%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 17 Jan'20 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 16 Jan'20 (%) |
Yield 17 Jan'20 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar PHEI 16 Jan'20 (%) |
FR0081 |
5 tahun |
6.194 |
6.149 |
-4.50 |
6.1134 |
FR0082 |
10 tahun |
6.846 |
6.825 |
-2.10 |
6.8114 |
FR0080 |
15 tahun |
7.332 |
7.36 |
2.80 |
7.3221 |
FR0083 |
20 tahun |
7.45 |
7.436 |
-1.40 |
7.4144 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,16 poin (0,06%) menjadi 273,25 dari posisi kemarin 273,09.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 500 bps, menyempit dari posisi kemarin 503 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik 0,7 bps hingga 1,81% dari posisi kemarin 1,8%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.084 triliun SBN, atau 39,2% dari total beredar Rp 2.767 triliun berdasarkan data per 16 Januari.
Angka menunjukkan kepemilikan investor asing masih masuk ke pasar SUN senilai Rp 11,51 triliun sejak akhir pekan lalu, sedangkan sejak awal bulan dan awal tahun masih surplus Rp 22,81 triliun. Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju, koreksi masih terjadi secara umum sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang |
|||
Negara |
Yield 16 Jan'20 (%) |
Yield 17 Jan'20 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) |
6.87 |
6.88 |
1.00 |
China (A+) |
3.143 |
3.149 |
0.60 |
Jerman (AAA) |
-0.214 |
-0.223 |
-0.90 |
Prancis (AA) |
0.047 |
0.034 |
-1.30 |
Inggris Raya (AA) |
0.646 |
0.626 |
-2.00 |
India (BBB-) |
6.598 |
6.623 |
2.50 |
Jepang (A) |
0 |
0.002 |
0.20 |
Malaysia (A-) |
3.288 |
3.294 |
0.60 |
Filipina (BBB) |
4.796 |
4.769 |
-2.70 |
Rusia (BBB) |
6.23 |
6.2 |
-3.00 |
Singapura (AAA) |
1.739 |
1.729 |
-1.00 |
Thailand (BBB+) |
1.45 |
1.475 |
2.50 |
Amerika Serikat (AAA) |
1.809 |
1.816 |
0.70 |
Afrika Selatan (BB+) |
8.19 |
8.2 |
1.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Keperkasaan Rupiah Dukung Pasar SUN, Asing Makin Deras Masuk - CNBC Indonesia"
Post a Comment