Pengamat film Hikmat Darmawan menilai jika memang jadi kenyataan, kemenangan Parasite sebenarnya tak akan begitu berpengaruh pada penetrasi film Asia ke pasar Amerika.
"Sebetulnya ini lebih kepada citra. Dalam industri film global, Oscar masih diakui sebagai supremasi industri. Itulah benchmark tertinggi film biarpun belum tentu benar. Oscar kan Amerika banget," kata Hikmat saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Menurut Hikmat, citra film Korea memang akan meningkat karena Hollywood masih dianggap sebagai industri dengan perputaran uang terbesar."Supremasi Hollywood itu kan still the biggest money ya, [tapi] kalau jumlah produksi dan kualitas, supremasi Amerika udah enggak terlalu kuat. Oscar ini kan jalan tengah di mana ada citra bahwa ini adalah pencapaian tertinggi industri, tapi pada saat yang sama, industrinya itu big money," tuturnya.
Namun menurutnya film-film kawasan Asia Pasifik dan Tenggara sudah tak kalah saing, apalagi dengan kehadiran layanan streaming seperti Netflix.
"Pintu itu sudah terbuka. Salah satu elemen penting itu Netflix. Kita perhatikan aja bulan ini tawaran dari Jepang, Indonesia. Tahun ini saja Indonesia bisa masuk lagi, Joko Anwar pasti masuk tanpa perlu Oscar juga. Asia sih one or the other way akan penetrasi ke seluruh dunia dengan berbagai jalur," kata Hikmat.
Namun, terlepas dari industri, sejumlah agensi Hollywood mengamini bahwa perolehan penghargaan juga membuka jalan akan keberlangsungan karier para sineas yang terlibat ke depannya.
Hal ini tercermin pada kisah Ludwig Goransson, komposer pemenang piala Best Original Score pada Oscar 2019 berkat karyanya di film Black Panther.
"Hari berikutnya setelah Oscar, saya mendapat telepon dari perwakilan Christopher Nolan yang mengatakan bahwa Chris ingin mempekerjakannya [Ludwig] di film berikutnya, Tenet," kata perwakilan agensi Göransson, Amos Newman.
![]() |
"Itu memberi kami kesempatan untuk mengatakan, 'Hei, klien saya menang Oscar dan harganya sudah naik.' Ini menjadi tawaran untuk menarik orang kepada klienmu," katanya seperti dikutip Billboard.
Kraft-Engel Management yang menaungi penyabet dua piala Oscar, Alexandre Desplat, dan peraih empat nominasi, Danny Elfman, juga mengakui kemenangan di Academy Awards meningkatkan daya jual kliennya.
Di sisi lain, kemenangan di Oscar juga dapat membuka jalan bagi mereka yang terkadang dipandang sebelah mata.
Salah satu contohnya adalah ketika para penggawa Nine Inch Nails, Trent Reznor dan Atticus Ross, memenangkan piala Best Original Score pada 2010 untuk film The Social Network.
"Itu membuat pernyataan yang cukup signifikan karena mereka datang dari latar belakang musik rock. Dan kini membuat musik untuk film terbuka bagi siapa pun termasuk mereka yang dari luar," kata Newman.
Ia kemudian berkata, "Kemenangan mereka menciptakan kesadaran yang jauh lebih besar tentang mereka sebagai komposer."
![]() |
"Sekarang saya memiliki hubungan personal dengan semua kepala bagian musik di seluruh studio besar, dan itu jelas perubahan besar," tuturnya.
Rossomando mencatat bahwa kemenangan itu turut mendorong lagu "Shallow" ke posisi puncak tangga musik di beberapa negara hingga membuatnya dapat lebih selektif memilih proyek.
"Kalau Anda sukses, maka orang-orang ingin bekerja dengan Anda. Itu benar-benar memungkinkan saya untuk melakukan apa pun yang saya inginkan," katanya.
Namun, para agensi menegaskan bahwa meski menang penghargaan memang menjadi pijakan besar menuju kesuksesan lain, tapi yang utama tetaplah konsistensi.
Misalnya, komposer kenamaan Thomas Newman. Ia sudah mengantongi 15 nominasi berkat karyanya di film-film seperti American Beauty, WALL·E, Bridge of Spies, dan tahun ini dengan 1917.Meski tak satu pun piala berhasil ia bawa pulang, konsistensinya masuk bursa nominasi akhirnya juga meningkatkan daya jual.
"Menjadi nominasi secara konsisten lebih penting daripada kemenangan yang secara aneh atau tiba-tiba," kata Amos Newman.
"Ketika Anda melihat komponis dinominasikan berulang-ulang, itu adalah pertanda dari pekerjaan hebat dan definisi karier yang hebat. Kemenangan aneh tidak selalu menggerakkan layar. Dalam jangka panjang, saya tidak tahu apakah itu memiliki pengaruh yang cukup besar pada karier mereka."
Namun, ketika dihadapkan pada pilihan antara menang penghargaan atau penghasilan dari box-office, setiap agensi memilih pendapatan besar.
"Saya selalu lebih suka orang yang mencetak film yang sukses," kata Richard Kraft selaku perwakilan komposer penulis lagu Justin Paul dan Benj Pasek, pemenang Oscar Best Original Song untuk La La Land dan dinominasikan berkat The Greatest Showman.
"Film-film sukses, film-film yang mendapat pujian kritis, dan skor yang menangkap imajinasi orang-orang adalah pilar penting pengembangan karier. Namun, banyak pemenang yang muncul sudah bisa ditebak," katanya.
Terlepas semua aspek, satu keuntungan besar yang diyakini dari kemenangan Oscar adalah catatan karier sepanjang hayat.
"Kau tahu pasti kalimat pertama dari obituari Anda akan dimulai," kata Kraft berkelakar.
(agn/has)
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200206150354-220-472287/mengukur-pengaruh-gelar-jawara-oscar-antara-pasar-dan-citraBagikan Berita Ini
0 Response to "Mengukur Pengaruh Gelar Jawara Oscar, Antara Pasar dan Citra - CNN Indonesia"
Post a Comment