
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 5,9 basis poin (bps) menjadi 8,21%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.
Indeks tersebut naik 0,52 poin (0,21%) menjadi 243,61 dari posisi kemarin 243,09. Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 520 bps, menyempit dari posisi kemarin 525 bps.
Yield US Treasury 10 tahun naik hingga 2,63% dari posisi kemarin 2,61%.
Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada tenor 2 tahun-5 tahun, sedangkan inversi pada 3 tahun-5 tahun yang sempat terjadi lagi sudah tidak terlihat hari ini.
Inversi adalah kondisi lebih tingginya yield seri lebih pendek dibanding yield seri lebih panjang.
Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjadi kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.
Yield US Treasury Acuan 14 Mar 2019 | |||||
Seri | Benchmark | Yield 13 Mar 2019 (%) | Yield 14 Mar 2019 (%) | Selisih (Inversi) | Satuan Inversi |
UST BILL 2019 | 3 Bulan | 2.452 | 2.446 | 3 bulan-5 tahun | 0.9 |
UST 2020 | 2 Tahun | 2.453 | 2.469 | 2 tahun-5 tahun | 3.2 |
UST 2021 | 3 Tahun | 2.408 | 2.429 | 3 tahun-5 tahun | -0.8 |
UST 2023 | 5 Tahun | 2.414 | 2.437 | 3 bulan-10 tahun | -18.6 |
UST 2028 | 10 Tahun | 2.61 | 2.632 | 2 tahun-10 tahun | -16.3 |
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 937,79 triliun SBN, atau 38,06% dari total beredar Rp 2.463 triliun berdasarkan data per 12 Maret.
Angka kepemilikannya masih positif atau bertambah Rp 44,54 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama.
Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan hanya dialami Brasil, Malaysia, Filipina, dan Rusia.
Di negara maju, penguatan hanya dialami pasar OAT Perancis sedangkan pasar yang lain masih terkoreksi.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 13 Mar 2019 (%) | Yield 14 Mar 2019 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil | 8.815 | 8.75 | -6.50 |
China | 3.159 | 3.164 | 0.50 |
Jerman | 0.065 | 0.079 | 1.40 |
Perancis | 0.467 | 0.465 | -0.20 |
Inggris | 1.199 | 1.23 | 3.10 |
India | 7.513 | 7.552 | 3.90 |
Jepang | -0.043 | -0.041 | 0.20 |
Malaysia | 3.856 | 3.853 | -0.30 |
Filipina | 6.27 | 6.247 | -2.30 |
Rusia | 8.47 | 8.46 | -1.00 |
Singapura | 2.203 | 2.214 | 1.10 |
Thailand | 2.53 | 2.55 | 2.00 |
Amerika Serikat | 2.61 | 2.632 | 2.20 |
Afrika Selatan | 8.72 | 8.755 | 3.50 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Market Pasar Koreksi, SUN Rp 1 T Dilepas Lewat Private Placement 14 March 2019 20:44 - CNBC Indonesia"
Post a Comment