Pangsa pasar Energizer baru menyentuh 23% - Kontan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan baterai Energizer masih memiliki kesempatan megembangkan pasarnya.

Channel Director Energizer Indonesia Erik Lukman mengatakan, pangsa pasar Energizer baru menyentuh 23% dari total pasar baterai di Indonesia.

"Total pasar baterai di Indonesia US$ 75 juta hingga US$ 85 juta," katanya ketika ditemui Kontan.co.id dalam Konferensi Pers Energizer Brand Refresh, di Mall Grand Indonesia, Jumat (19/7).

Berkaca pada penjualan di semester satu, Erik optimistis pasar Energizer ke depan akan semakin baik lagi. Pertumbuhan penjualan Energizer mencapai angka 10,9% dibandingkan dengan semester sebelumnya. Angka ini melebihi rata-rata pertumbuhan penjualan baterai di Indonesia yang sebesar 9,6%.

Adapun produk yang menjadi penopang Energizer Indonesia adalah jenis baterai AA yang kontribusinya mencapai sebesar 55%. Sementara itu, untuk segmen alat-alay yang paling banyak menyerap penggunaan baterai adalah mainan anak-anak. "Lebih dari 10%," kata Erik lagi.

Selain mainan anak-anak, baterai masih digunakan untuk alat-alat lain seperti jam dnding, jam tangan, remot. Ia meyakini pasar baterai di Indonesia masih memiliki kesempatan untuk terus berkembang.

Kedepannya, ia yakin penjualan Energizer Indonesia akan membaik. Apalagi Energizer dan anak perusahaann Eveready memiliki portofolio produk baterai yang cukup lengkap, mulai dari tipe D yang besar, tipe C, lampu senter, baterai AA, baterai miniatur A27, baterai untuk jam tangan, hingga jenis baterai 9 volt. Selain itu, Energizer tengah memperbaiki startegi pasarnya dengan mengubah tampilan produk dengan dominasi warna putih supaya lebih menarik pelanggan.

Sayangnya ketika ditanya mengenai target penjualan tahun ini, Erik enggan menjelaskan lebih rinci. Ia hanya berharap produk Energizer bisa menguasai pangsa pasar baterai di Indonesia seperti halnya di negara-negara lain. Asal tahu saja, di beberapa negara seperti Filipina, Singapura, Mesir, Energizer menguasai lebih dari 80% pasar baterai.

Sementara di Malaysia, Energizer menguasai 78% hingga 80% pasar baterai. Lebih lanjut Erik menjelaskan, dibandingkan dengan negara-nagera lain, persaingan pasar baterai di Indonesia cukup ketat, terutama dari produk-produk lokal. Sekadar tambahan informasi, pabrik baterai Energizer terdapat di dua nagera yakni di Amerika dan Singapura.

Reporter: Kenia Intan
Editor: Azis Husaini

Video Pilihan

Let's block ads! (Why?)