Barang Indonesia Banjiri Pasar Global, Apa Mungkin? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak pengusaha untuk berani berekspansi. Ia menginginkan produk Indonesia bisa membanjiri pasar global.

"Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri. Produk-produk kita harus mampu membanjiri pasar regional dan global, itu yang harus kita wujudkan," ujar Jokowi saat pidato kenegaraan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Menurutnya, para pengusaha dan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus berani mengambul langkah tersebut. Pengusaha dan BUMN harus berani menjadi pemain kelas dunia di pasar internasional.

Saat diminta tanggapan atas pernyataan Jokowi ini, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman menyambut baik ajakan tersebut. Menurutnya, baik pengusaha dan pemerintah Indonesia sudah saatnya untuk bersatu untuk mencapai pasar global.

Ia menceritakan pertemuan dirinya dan asosiasi lain bersama Jokowi beberapa waktu lalu. Ia mengatakan Jokowi dalam pertemuan itu menampung usulan para pengsuaha.

"Kita harus bersatu menyebarkan produk-produk Indonesia di pasar global termasuk Presiden akan melakukan kerjasama. Teknisnya akan dibahas lebih lanjut bagaimana pemerintah dan dunia usaha bersatu untuk menjual produk-produk Indonesia di pasar global," kata Adhi kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/8/2019).

Ia mencontohkan ekspansi yang bisa dilakukan dalam produksi makanan dan minuman di antaranya membuka restoran di luar negeri atau membuka ritel penjualan di luar negeri. Namun, ekonomi dunia yang melambat, diskriminasi UE atas sawit Indonesia menjadi hambatan dalam ekspansi.

"Indonesia masih masuk ke pasar global, masih banyak peluang. Tapi hambatan kita banyak, hambatan tarif hambatan non tarif. Hambatan non tarif ini yang kadang-kadang sulit diprediksi," katanya.

Ia menjelaskan, produk makanan dan minuman tidak secara bebas dapat diedarkan. Pengusaha terlebih dahulu mengantongi izin edar.

"Untuk meminta izin edar butuh waktu lama. Ini jadi masalah besar untuk Indonesia yang kadang-kadang kita tidak berdaya. Maka saya pernah dulu usul buat Perpres, apakah atase Indonesia menjadi ujung tombak negosiasi di luar negeri," ucapnya.

[Gambas:Video CNBC]

(dob)

Let's block ads! (Why?)