
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat tipis hari ini, di mana penguatan besar di awal perdagangan berangsur mereda pada penutupan pasar. Penguatan masih diwarnai sentimen positif meski menjelang penutupan aksi jual sekaligus ambil untung (profit taking) mulai membayangi pasar.
Naik tipisnya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 3 basis poin (bps) menjadi 7,44%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 6 Nov'19 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 5 Nov'19 (%) |
Yield 6 Nov'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 6 Nov'19 (%) |
FR0077 |
5 tahun |
6.43 |
6.422 |
-0.80 |
6.3839 |
FR0078 |
10 tahun |
6.977 |
6.965 |
-1.20 |
6.9836 |
FR0068 |
15 tahun |
7.474 |
7.444 |
-3.00 |
7.4256 |
FR0079 |
20 tahun |
7.686 |
7.664 |
-2.20 |
7.6563 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) https://www.cnbcindonesia.com/market/20191106202544-17-113276/aksi-ambil-untung-melanda-pasar-penguatan-sun-melandaiBagikan Berita Ini
0 Response to "Aksi Ambil Untung Melanda Pasar, Penguatan SUN Melandai - CNBC Indonesia"
Post a Comment