Search

China Balas Ancam AS, Pasar Obligasi Rupiah Pun Lemas - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah ditutup terkoreksi tipis dan relatif tidak bertenaga pada akhir perdagangan hari ini seiring dengan tensi Amerika Serikat (AS)-China yang memanas, setelah China membalas ancaman penaikan tarif impor lanjutan oleh AS jika kesepakatan tidak terjadi.Balasan dari Beijing adalah hardikan kepada AS yang dianggap mencampuri urusan rumah tangga China di Hong Kong yang masih diterpa demonstrasi.Turunnya harga surat utang negara (SUN) dan cenderung flat itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di hampir seluruh pasar surat utang pemerintah negara lain.


Data Refinitiv menunjukkan terkoreksinya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling melemah adalah FR0078 dan FR0077 yang bertenor 10 tahun dan 5 tahun dengan kenaikan yield masing-masing 0,3 basis poin (bps) menjadi 7,05% dan 6,49%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

 

Yield Obligasi Negara Acuan 20 Nov'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 19 Nov'19 (%)

Yield 20 Nov'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar IBPA 20 Nov'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.494

6.497

0.30

6.4711

FR0078

10 tahun

7.05

7.053

0.30

7.0278

FR0068

15 tahun

7.447

7.447

0.00

7.4242

FR0079

20 tahun

7.634

7.632

-0.20

7.6175

 Sumber: Refinitiv

Koreksi pasar obligasi pemerintah hari ini tidak tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih melemah tipis dan relatif flat. Indeks tersebut hanya naik 0,001 poin (0,001%) dan relatif tidak bergerak pada 268,3 dari posisi kemarin.

Pelemahan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 530 bps, melebar dari posisi kemarin 526 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun 3,6 bps hingga 1,75% dari posisi kemarin 1,78%.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.066,67 triliun SBN, atau 38,91% dari total beredar Rp 2.741 triliun berdasarkan data per 19 November.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 173,42 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 2,09 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 8,2 triliun.


Dari pasar surat utang negara berkembang dan maju, hampir seluruhnya mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.

Hal tersebut mencerminkan investor global sedang memburu obligasi pemerintah karena sedang dibekap sentimen negatif terkait dengan sifat instrumen utang yang dinilai lebih aman dibanding pasar ekuitas.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 19 Nov'19 (%)

Yield 20 Nov'19 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil

6.785

6.795

1.00

China

3.231

3.199

-3.20

Jerman

-0.34

-0.37

-3.00

Prancis

-0.027

-0.061

-3.40

Inggris

0.735

0.696

-3.90

India

6.473

6.459

-1.40

Jepang

-0.107

-0.108

-0.10

Malaysia

3.434

3.422

-1.20

Filipina

4.684

4.686

0.20

Rusia

6.39

6.38

-1.00

Singapura

1.763

1.715

-4.80

Thailand

1.71

1.69

-2.00

Amerika Serikat

1.786

1.75

-3.60

Afrika Selatan

8.37

8.33

-4.00

Sumber: Refinitiv

 
TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv/irv)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20191120194730-17-116729/china-balas-ancam-as-pasar-obligasi-rupiah-pun-lemas

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "China Balas Ancam AS, Pasar Obligasi Rupiah Pun Lemas - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.