Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni bahkan secara terang-terangan mengakui kekecewaannya atas keterlambatan proyek pembangunan Pasar Legi ini.
"Saya kecewa dengan leletnya pembangunan Pasar Legi, saya sudah beberapa kali menyampaikan ke Yuni (anggota DPR RI) ketika rapat kerja dengan Menteri PUPR untuk disampaikan permasalahan ini," kata Ipong saat ditemui di Gedung Korpri, Jalan Alun-Alun Utara, Rabu (11/12/2019).
Ipong menambahkan kekesalannya memuncak sebab pembangunan Pasar Legi masuk ke dalam anggaran Tahun 2019. Padahal jika merunut pada APBD sudah dianggarkan, maka harus diserap sesuai tahun penganggaran."Ini mbulet (molor) aja, minta dibongkar bangunannya seperti tanah kosong sudah dibongkar belum dibangun juga. Anggarannya baru diputuskan Agustus atau September lalu," jelasnya.
Sebab, lanjut Ipong, pihak Kementerian PUPR tidak mengetahui jika yang dituntut oleh masyarakat Ponorogo adalah bupati untuk segera melaksanakan pembangunan.
"Banyak yang protes ke saya, kenapa kok dibongkar padahal belum dibangun. Padahal yang memerintah bongkar ya mereka (Kemen PUPR) disuratnya ditulis untuk membongkar bersih," imbuhnya.
Menurutnya, proyek pembangunan Pasar Legi yang menelan dana sebesar Rp 165 miliar ini nanti bakal menjadi pasar tradisional yang nyaman dan aman. Lengkap dengan fasilitas eskalator dan alat pencegahan kebakaran dini.
"Doakan saja semoga saja lekas dibangun dengan lancar," pungkasnya. (fat/fat)
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4818743/bupati-ipong-kesal-proses-pembangunan-pasar-legi-molorBagikan Berita Ini
0 Response to "Bupati Ipong Kesal Proses Pembangunan Pasar Legi Molor - Detiknews"
Post a Comment