
”Misalnya Pasar Nglano, Tasikmadu. Beberapa pedagang yang ada di sebelah timur pasar enggan menempati lokasi los di bagian belakang pasar. Padahal lokasi tersebut telah disediakan pemerintah,” jelas Sekretaris Komisi B DPRD Boby Aditya Putra saat sidak ke sejumlah pasar tradisional, kemarin (11/10).
Tak hanya itu, sejumlah pedagang Pasar Palur, Jaten justru mengeluhkan sarana dan prasarana yang kurang. Terutama saluran irigasi yang mengelilingi pasar dipenuhi sampah.
”Terkait dengan penataan pedagang akan kami komunikasikan dengan dinas terkait. Soal drainase Pasar Palur akan kami komunikasikan dengan Komisi C dan dinas pekerjaan umum,” imbuhnya.
Dijelaskan, sidak bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pengelola pasar. Sehingga pedagang nyaman. ”Outputnya pasar tradisional mampu maju dan setoran ke PAD meningkat,” jelasnya.
Kepala Bidang Perdagangan dan Pasar Dinas Perdagangan Tenaga Kerja dan UKM Karanganyar Eko Joko Iswanto mengungkapkan, akan segera menampung masukan dari hasil sidak anggota dewan. ”Keluhan itu akan segera kami tindaklanjuti,” jelas Eko. (rud/adi)
(rs/rud/per/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sarpras Pasar Masih Amburadul - Jawa Pos"
Post a Comment